KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
penulis panjatkan puji syukur kepada Allah swt, karena berkat rahmat limpahan
rahmat dan hidayat_Nya. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul
Ilmu Pengetahuan Dasar Untuk Kesehatan Masyarakat. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw.
Makalah ini adalah murni hasil karya
penulis serta berdasarkan rujukan-rujukan kepustakaan, oleh karena itu mengenai
kekurangan atau kelebihan dalam pembuatan makalah ini merupakan tanggung jawab
penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Indramayu, 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................. .... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan
Penulisan.................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................... 2
2.1 Pengertian
Epidemiologi...................................................................
2.2 Pengertian
Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli.....................
2.3 Pengertian
Epidemiologi Ditinjau Dari Beberapa Aspek..................
2.4 Pengertian
Ilmu Pengetahuan Dasar Untuk Kesehatan Masyarakat
BAB III PENUTUP.......................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................
BAB
II
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Adapun latar belakang dari pembuatan makalah ini yaitu selain
untuk memenuhi tugas terstruktur, kita juga akan membahas lebih lanjut tentang
Epidemiologi terhadap suatu penyakit.
Suatu ilmu yang awalnya
mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi
menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi
penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak
menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas,
dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Epidemiologi ?
2.
Bagaimana Pengertian Epidemiologi
Menurut Pendapat Para Ahli ?
3.
Bagaimana Pengertian Epidemiologi
Ditinjau Dari Beberapa Aspek ?
4.
Bagaimana Ilmu Pengetahuan Dasar Untuk
Kesehatan Masyarakat ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini dilihat dari materi yang akan kita bahas, yaitu
tentang Ilmu Pengetahuan Dasar Terhadap Kesehatan Masyarakat, Diharapkan kita
bisa menanggulangi masalah penyakit
menular maupun penyakit tidak menular. Dan semoga materi makalah ini juga dapat
dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Epidemiologi
Jika ditinjau dari asal
kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri dari 3 kata dasar
yaitu Epi yang berarti Pada atau Tentang, Demos yang berati Penduduk dan kata
terakhir adalalah Logos yang berarti Ilmu Pengetahuan. Jadi Epidemilogi adalah Ilmu
Yang Mempelajari Tentang Penduduk.
Sedangkan dalam
pengertian modern pada saat ini Epidemiologi adalah : “Ilmu yang mempelajari
tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah
kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor
yang Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya
mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi
menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi
penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak
menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas,
dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
2.2 Pengertian Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli
Sebagai ilmu yang
selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan pengertian
dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa
definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi, beberapa diantaranya
adalah :
1.
Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa
Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai
kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah adanya penekanan pada Kelompok
Penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu penyakit.
2.
Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the
study of the distribution and determinants of disease frequency in man.
Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit
pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai
menentukan Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari
suatu penyakit.
3.
Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan
Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal ( Mass Phenomen
) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit
menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya
ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai
masyarakat/massa.
4.
Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah
Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.
5.
Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the
study of disease occurance in human populations.
6.
Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah
suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan
perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang
terjadi pada kelompok penduduk.
7.
Barbara Valanis
Epidemiology is term
derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ; logos =
science ).
8.
Last ( 1988 )
Epidemiology is study
of the distribution and determinants of health – related states or events in
specified population and the application of this study to control of problems.
9.
Elizabeth Barrett
Epidemiology is study
of the distribution and causes of diseases.
10. Hirsch
( 1883 )
Epidemiologi adalah
suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada manusia
pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi
eksternal
11. Judith
S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is
concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of people
and with the factors which influence their distribution.
12. Robert
H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah
disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam
populasi.
13. Lewis
H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description
and explanation of the differences in accurence of events of medical concern in
subgroup of population, where the population has been subdivided according to
some characteristic believed to influence of the event.
14. Lilienfeld
( 1977 )
Epidemiologi adalah
suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian
biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
15. Moris
( 1964 )
Epidemiologi adalah
suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
16. Prof
Nasry Noor
2.3 Pengertian Epidemiologi
Ditinjau Dari Beberapa Aspek
a.
Aspek Akademik
Secara akademik,
epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang
terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan
kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok
penduduk tertentu.
b.
Aspek Klinik
Ditinjau dari aspek
klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan
insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau
laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.
c.
Aspek praktis
Secara praktis
epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran
penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.
d.
Aspek Administrasi
Epidemiologi secara administratisi
berarti suatu usaha mengetahui keadaan masyarakat di suatu wilayah atau negara
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
2.4 Ilmu
Pengetahuan Dasar Untuk Kesehatan Masyarakat
C.E.A
Winslow, pemimpin besar kesehatan masyarakat pada awal abad ke-20, menyebut
epidemiologi “disiplin diagnostik kesehatan masyarakat.” Metode-metode
epidemiologi digunakan untuk menyelidiki penyebab-penyebab penyakit,
penyebarannya dan tingkat kebutuhan unit kesehatan masyarakat, dan efektivitas
unit kesehatan masyarakat.
Epidemiologi
mempelajari pola terjadinya penyakit pada populasi masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pola-pola ini. Epidemiologi tentunya berasal dari kata
epidemi yang berarti peningkatan frekuensi terjadinya penyakit melebihi biasa,
yang disebut tingkat endemik. Ketika terjadi epidemi, ahli
epidemiologi menanyakan siapa, kapan, dan dimana:
Siapa yang tertular?, Dimana dan kapan penyakit terjadi? Yang pada akhirnya
dapat menemukankenapa-nya. Semua pengetahuan ini digunakan untuk
mengendalikan dan mencegah penyakit ini.
§ Contoh pertama penggunaan epidemiologi
untuk mempelajari dan mengendalikan sebuah penyakit terjadi di London tahun
1853 dan 1854, dilakukan oleh dokter John Snow, yang dikenal sebagai bapak ilmu
epidemiologi modern.
Snow
fokus kepada epidemi kolera uang menyerang London tahun 1848. Dia melihat bahwa
tingkat kematian terutama tinggi di daerah kota dimana air disediakan oleh dua
perusahaan swasta, yang keduanya mengambil air dari sungai Thames di titik yang
banyak mengandung polusi dari sampah. Dari bukti-bukti konkret ia membuat hipotesis
bahwa kolera tersebut disebarkan oleh air minum yang terpolusi.
Snow
tak mungkin dapat memformulasikan hipotesis-nya tanpa data jumlah kematian yang
disebabkan kolera, yang dikumpulkn oleh pemerintah Inggris sebagai bagian dari
sistem untuk pengumpulan data kelahiran dan kematian, termasuk penyebab
kematian, sejak 1839.
Kini,
pemerintah dari berbagai negara berkembang mengumpulkan data kelahiran,
kematian, dan berbagai statistik penting lainnya, yang akan didiskusikan pada
bab 8. Data-data ini sering digunakan untuk studi epidemiologi.
Tabel 4-1 Kematian dari kolera oleh pemasokan perusahaan air
untuk perumahan
Perusahaan Air
|
Jumlah
Rumah
|
Kematian
dari kolera
|
Kematian setiap 10.000 rumah
|
Southwark and Vauxhall Compabny
Lambeth Company
Rest f London
|
40.046
26107
256.423
|
1263
98
1422
|
315
37
59
|
Source : Dicetak
ulang dari Epidemiology: An Introductory Text, 2e, Mausner JS,
p.202, copyright(1985), dengan ijin dari Elsevier.
Untuk
mengenali terjadinya epidemi sebelum banyak korban jatuh, pemerintah menggunakan
sebuah sistem yang disebutpengawasan epidemiologis, yang mengharuskan
dilaporkannya jenis penyakit tertentu yang “bisa dikenali” sesegera mungkin
setelah adanya diagnosa.
Di
Amerika Serikat ada 50 penyakit menular yang dapat segera dicegah begitu
dikenali pada tingkat federal, seperti tuberkulosis, hepatitis, cacar, dan
sipilis. Diperlukan juga beberapa syarat untuk melaporkan cacat lahir, kanker,
dan berbagai jenis kondisi tak menular lain. Semua ahli kesehatan, rumah sakit,
dan laboratorium klinis harus melaporkan semua jenis penyakit yang diketahui
pada departemen kesehatan lokal masing-masing, yang kemudian melaporkan ke
tingkat negara bagian dan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC).
Pelaporan
penyakit yang dikenali pada waktu yang tepat tersebut memudahkan pihak yang
berwenang untuk mendeteksi timbulnya epidemi pada tahap awal, yang kemudian
dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah pengendalian penyebaran. Selain
penyakit menular, beberapa unit kesehatan masyarakat juga mendesak dibuatnya
sebuah sistem untuk mengawasi kondisi-kondisi kesehatan yang lain seperti
Alzheimer, asma, dan berbagai jenis kanker, sehingga dapat diselidiki
penyebabnya dan menghilangkan efek yang lebih berbahaya.
Sementara
sistem pengawasan diciptakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit yang telah
diketahui, jaringan pelaporan yang kuat dapat memudahkan pengenalan penyakit
yang akan timbul. Dengan cara inilah dulu AIDS dapat dikenali pada awal tingkat
epideminya.
Hepatitis
A adalah penyakit yang dapat dikenali pada seluruh negara bagian Amerika
Serikat. Karena ia disebabkan virus yang mengkontaminasi makanan atau air,
penting untuk mengidentifikasi sumber epidemi sehingga ekspos yang lebih luas
dapat dicegah.
Hepatitis
memang tak mematikan untuk orang yang pada dasarnya sehat, tapi ia dapat
membuat orang terbaring sakit bebrapa minggu dan kadang membutuhkan perawatan
rumah sakit.
Karena
Hepatitis adalah penyakit yang bisa dikenali, departemen kesehatan masyarakat
lokal dapat mengenali bila sebuah epidemi terjadi. Sebuah peningkatan jumlah
penyakit yang mendadak menunjukkan terjadinya epidemi dan membutuhkan
penyelidikan epidemiologis untuk mengetahui mengapa hal ini terjadi.
Penyelidikan
dimulai dengan “siapa”, Masing-masing korban harus diwawancarai tentang
“kapan” , yaitu kapan penyakit mulai muncul. Pertanyaan “dimana”
adalah yang paling sulit dimana korban mendapatkan makanan dan air mereka
selama periode ekspos penyakti tersebut dan persamaan apa yang mereka miliki.
Pada
beberapa penyakit, satu kasus saja dapat menjadi sebuah epidemi. Cacar, yang
sangat menular, dapat dicegah dengan vaksinasi. Walaupun imunisasi cacar
diwajibkan oleh semua negara bagian Amerika Serikat pada 1970an, sejumlah
epidemi cacar terjadi pada 1989 dan 1991 pada kampus-kampus college. Ketika
epidemiologis menemukan bahwa banyak dari pelajar yang terinfeksi telah
diimunisai sejak bayi, mereka menyimpulkan bahwa imunisasi kedua amat penting
untuk dilakukan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Epidemiologi
mempelajari pola terjadinya penyakit pada populasi masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pola-pola ini. Epidemiologi tentunya berasal dari kata
epidemi yang berarti peningkatan frekuensi terjadinya penyakit melebihi biasa,
yang disebut tingkat endemik.
Ketika
terjadi epidemi, ahli epidemiologi menanyakan siapa, kapan,
dan dimana: Siapa yang tertular?, Dimana dan kapan penyakit
terjadi? Yang pada akhirnya dapat menemukan kenapa-nya. Semua
pengetahuan ini digunakan untuk mengendalikan dan mencegah penyakit ini.
Melakukan
penyelidikan sejak dini terhadap suatu penyakit sangatlah dibutuhkan dalam
kehidupan masyarakat, karena bisa menekan angka kesakitan yang akan terjadi pada masyarakat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
-
Effendy, Nasrul. Dasar-dasar keperawatan kesehatan
masyarakat, edisi 2. Jakarta : EGC, 1998.